Kita memerlukan tidur yang nyenyak di malam sebelum mendonor, sarapan pagi atau makan siang sebelum mendonor. Banyak minum seperti jus, susu sebelum mendonor. Rileks saat mendonor, dan banyak minum setelah mendonor. Kita bisa melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.
Proses permintaan darah transfusi di Palang Merah Indonesia (PMI) memerlukan proses “Crossmatch” yaitu uji serasi silang antara darah pasien dengan darah donor yang diberikan. Crossmatch ini bertujuan untuk melihat apakah darah pasien sesuai dengan darah donor sehingga tidak ada efek yang merugikan pasien transfusi darah tersebut.Secara keseluruhan darah pendonor baru siap diberikan kepada seseorang itu butuh waktu paling lama sekitar 3 jam
Sehat jasmani dan rohani; Usia 17 sampai dengan 60 tahun dan Sampai 65 tahun untuk pendonor darah yang sudah rutin mendonorkan darahnya sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter; Berat badan minimal 45 Kg; Tekanan darah normal (Sistole 100 – 180 dan Diastole 70 – 100); Kadar haemoglobin 12,5-17,0 gr/dL%; Demi keamanan dan keselamatan pendonor sesuai dengan PERMENKES 91 Tahun 2015 interval waktu sejak donor darah terkahir minimal 2 bulan.
Kita memerlukan tidur yang nyenyak di malam sebelum mendonor, sarapan pagi atau makan siang sebelum mendonor. Banyak minum seperti jus, susu sebelum mendonor. Rileks saat mendonor, dan banyak minum setelah mendonor. Kita bisa melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.
Biaya yang kita keluarkan perkantong darah sebenarnya adalah biaya penggantian pemeliharaan darah, supaya kondisinya tetap sama seperti saat berada dalam tubuh kita. Biaya ini yang kita kenal dgn nama “BPPD” atau Biaya Penggantian Pengelolaan Darah.
Kebutuhan yang besar : Setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia.
Pemeriksaan kesehatan gratis : Sebelum mendonorkan darah, petugas akan memeriksa suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah dan kadar hemoglobin Anda.
Tidak menyakitkan : Ya Anda memang akan merasa sakit. Namun, rasa sakit itu tidak seberapa dan akan hilang dengan cepat.
Ya, Bila seseorang mendonorkan darahnya, tubuhnya akan menggantikan volume darah dalam waktu 48 jam setelah donor, dan semua sel darah merah yang hilang akan benar-benar diganti dalam waktu empat sampai delapan minggu dengan sel-sel darah merah yang baru. Proses pembentukan sel-sel darah merah yang baru akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien dan produktif.
Mempunyai penyakit jantung dan paru; menderita kanker; menderita tekanan darah tinggi (hipertensi); menderita kencing manis (diabetes militus); memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya; menderita epilepsi dan sering kejang; menderita atau pernah menderita hepatitis B atau C; mengidap sifilis; ketergantungan narkoba; kecanduan minuman beralkohol; mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS; dokter menyarankan untuk tidak menyubangkan darah karena alasan kesehatan.
Sedang sakit demam atau influenza tunggu 1 minggu setelah sembuh; setelah cabut gigi, tunggu 5 hari setalah sembuh; setelah operasi kecil, tunggu 6 bulan; setelah operasi besar, tunggu 1 tahun; setelah transfusi, tunggu 1 tahun; setelah tato, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi tunggu 1 tahun; bila kontak erat dengan penderita hepatitis, tunggu 1 tahun; sedang hamil, tunggu 6 setelah melahirkan; sedang menyusui, tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui; setelah sakit malaria, tunggu 3 tahun setalah bebas dari gejala malaria; setelah berkunjung dari daerah endemis malaria, tunggu 1 tahun; bila tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, tunggu 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut; bila sakit tipus, tunggu 6 bulan setelah sembuh; setelah vaksin, tunggu 8 minggu; ada gejala alergi tunggu 1 minggu setalah sembuh; ada infeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk, tunggu 1 minggu setelah sembuh.
Apheresis adalah metode baru yang aman dalam pengkoleksian komponen darah, mudah dan lebih efektif daripada cara konvensional. Dalam donasi darah pada metode apheresis, hanya komponen darah tertentu yang dikoleksi (seperti trombosit, plasma atau sel darah merah) sehingga komponen yang tidak diperlukan dikembalikan kedalam tubuh pendonor. Satu kantong donor trombosit apheresis setara dengan 6 – 10 kantong donor trombosit biasa. Sebuah transfusi apheresis dari donor tunggal sangat baik mengurangi resiko terjadinya reaksi sistem imun pada proses transfusi dan juga mengurangi resiko terinfeksinya bakteri karena hanya menerima darah dari donor tunggal sedangkan cara konvensional berasal dari banyak pendonor.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk donor darah antara 7-15 menit, tergantung pada berapa cc darah yang diambil, kekentalah darah, dan besar kecilnya pembuluh darah. Adapun total waktu dari saat mulai mendaftar hingga donor darah selesai adalah sekitar 25-30 menit. Tentu saja tergantung banyaknya orang yang donor darah, serta kapasitas tempat tidur atau kursi donor dan petugas yang tersedia.
Tidak betul. Donor darah menggunakan peralatan yang steril dan sekali pakai (disposable), sehingga pendonor tidak mungkin tertular suatu penyakit karena mendonorkan darah.
Tekanan darah diatas 140/90 mmHg biasanya sudah masuk dalam kategori tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah dibawah 90/60 mmHg biasanya sudah masuk kategori tekanan darah rendah (hiptensi). Orang yang tekanan darahnya lebih tinggi atau lebih rendah dari normal tidak boleh donor karena dapat mengganggu perfusi atau penyerapan oksigen di dalam jaringan tubuh khususnya otak.
Kebutuhan akan darah mempengaruhi kita semua. Delapan dari sepuluh orang membutuhkan darah atau produk darah pada suatu saat dalam hidup kita. Satu dari setiap sepuluh pasien di rumah sakit membutuhkan transfusi darah. Jumlah donor darah yang diterima pasien tergantung pada kondisi medis mereka. Meskipun rata-rata tiga donasi ditransfusikan ke seorang pasien, beberapa pasien membutuhkan lebih banyak lagi.
Darah selalu dibutuhkan untuk pengobatan pasien yang terlibat dalam kecelakaan, pasien dengan anemia, malaria, kanker atau kelainan perdarahan seperti hemofilia. Banyak operasi bedah tidak akan mungkin dilakukan tanpa ketersediaan darah. Darah mungkin diperlukan selama atau setelah persalinan atau untuk transfusi tukar pada bayi baru lahir.
Kebutuhan akan darah tidak pernah berhenti. Donor darah menyelamatkan nyawa. Setiap donor darah memberi orang yang menerimanya kesempatan baru dalam hidup.
Darah disumbangkan secara sukarela, bebas dan tanpa pembayaran atau imbalan apapun. Darah hanya boleh disumbangkan dengan semangat altruisme bagi pasien yang membutuhkan darah atau produk darah sebagai bagian dari perawatan medis mereka. Darah disumbangkan sebagai tindakan niat baik terhadap sesama manusia dan tidak ada yang diharapkan sebagai imbalan atas pemberian hadiah kehidupan ini.
Apa yang Anda dapatkan sebagai balasannya adalah perasaan sejahtera secara fisik dan emosional dan pengetahuan bahwa Anda telah membantu menyelamatkan hidup seseorang. Kita semua berharap seseorang akan melakukan hal yang sama untuk kita ketika kita membutuhkan transfusi darah.
Darah terdiri dari komponen yang berbeda dan setiap komponen memiliki fungsi penting tersendiri. Fungsi utama sel darah merah adalah membawa oksigen ke jaringan dan membuang karbon dioksida.
Fungsi utama trombosit dan faktor koagulasi adalah untuk mencegah dan menghentikan pendarahan. Masing-masing komponen darah ini memiliki peran penting, dan salah satu dari komponen ini dapat digunakan dalam pengobatan pasien dengan kondisi medis tertentu.
Zat yang dirancang untuk membawa oksigen, seperti larutan hemoglobin yang dibuat dari darah sapi, saat ini sedang dievaluasi. Ini tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas secara internasional. Pembawa oksigen ini bersirkulasi dalam aliran darah untuk waktu yang singkat dan biasanya hanya digunakan sebagai tindakan sementara.
Dalam kasus trauma atau selama operasi pembedahan, volume darah yang hilang oleh pasien awalnya dapat diganti dengan larutan sintetik (larutan kristaloid atau koloid) seperti normal saline. Solusi ini tidak dikenali sebagai “pengganti darah” tetapi merupakan penambah volume darah. Mereka tidak membawa oksigen. Mereka sering digunakan dalam perawatan awal pasien, misalnya di ambulans atau di ruang operasi, sementara darah diperoleh dari bank darah.
Tidak ada pengganti untuk darah. Ketika kadar hemoglobin pasien, kadar trombosit atau kadar faktor koagulasi turun di bawah titik kritis, transfusi darah adalah satu-satunya pilihan. Pasien mengandalkan donor darah sukarela untuk menyediakan sel darah merah, trombosit dan faktor pembekuan, untuk memenuhi kebutuhan medis mereka.
Tubuh Anda mengganti volume darah (plasma) dalam waktu 24 jam.
Sel darah merah digantikan oleh sumsum tulang ke dalam sistem peredaran darah dalam waktu sekitar tiga sampai empat minggu.
Sedangkan zat besi yang hilang diganti selama kira-kira enam sampai delapan minggu.
Sampel darah Anda akan diuji untuk menentukan golongan darah ABO dan tipe RhD Anda. Tes lain akan dilakukan untuk mendeteksi infeksi menular melalui transfusi tertentu seperti virus hepatitis B dan C, HIV dan sifilis. Tidak setiap infeksi dalam darah seseorang dapat dideteksi dengan tes darah ini. Oleh karena itu, sangat penting bahwa orang yang mungkin telah terinfeksi infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi, dalam keadaan apa pun, tidak mendonor darah.
Setelah tes dilakukan, darah Anda akan digunakan sebagai darah utuh (ditransfusikan ke satu pasien) atau, setelah dipisahkan menjadi berbagai komponennya seperti sel darah merah, trombosit dan komponen plasma, untuk membantu beberapa pasien.
Komponen utama dari proses penyaringan kami dirancang untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko lebih besar menularkan infeksi yang ditularkan melalui darah. Untuk menjaga pasokan darah, sangat penting bagi orang-orang ini untuk tidak memberikan darah. Semua tindakan pemilihan donor harus memenuhi persyaratan peraturan yang ketat. Meskipun prosesnya panjang dan mungkin tampak mengganggu, sangat penting untuk menjaga suplai darah.
interval melakukan donor darah bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Ini karena, usia sel darah merah umumnya berkisar 100-120 hari.
Melalui PERMENKES 91 Tahun 2015 interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.