Breaking News
Bali, 4 September 2024 – Pada hari pertama pertemuan penting South East Asia National RCRC Societies yang diadakan di Bali, delegasi dari Indonesia yang dipimpin oleh PMI (Palang Merah Indonesia) hadir untuk membahas kolaborasi strategis antara organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dengan ASEAN. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Bapak A.M. Fachir, Pengurus PMI Bidang Hubungan Internasional, Ibu Niniek Kun Naryatie, serta Ketua Umum PMI, Bapak Jusuf Kalla.
Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah strategi peningkatan kolaborasi lintas negara dalam konteks aksi kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara. Salah satu poin penting yang menjadi sorotan adalah usulan untuk melibatkan kearifan lokal dalam setiap aksi kemanusiaan, khususnya dalam kaitannya dengan keterlibatan masyarakat adat di berbagai negara anggota ASEAN.
Pengurus PMI Kabuapten Jembrana, Gusti Ngurah Arya Bayu Permadi, S.Pd. yang mendampingi PMI Bali dan PMI Pusat diberikan kesempatan untuk berbicara, di mana Bayu mengangkat pentingnya menggali, mempelajari, dan memasukkan kearifan lokal sebagai bagian dari referensi dalam aksi-aksi kemanusiaan. Usulan ini diusung dengan latar belakang keberhasilan inisiatif dari PMI Jembrana, Bali, yang telah mengeksplorasi dan menerapkan substansi kearifan lokal dalam kegiatan PMI Jembrana di masyarakat.
Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari berbagai negara peserta. Konsep keterlibatan masyarakat adat dan pemanfaatan kearifan lokal ini dinilai sebagai salah satu substansi penting yang belum pernah dibahas sebelumnya, dan kini menjadi konsiderasi krusial di level regional ASEAN. Di samping kolaborasi lintas negara, pengakuan dan pemanfaatan potensi lokal diharapkan dapat memperkuat gerakan kemanusiaan, terutama di tingkat akar rumput.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendorong kolaborasi yang lebih mendalam dan strategis antara RCRC dan ASEAN, dengan harapan dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara.
Dengan adanya gagasan ini, PMI berharap bisa terus menjadi motor penggerak dalam inovasi kemanusiaan berbasis lokal di tingkat ASEAN. (545)